Kepala tertunduk lesu
jiwa begetar luluh pilu
air mata tak mampu terbendung
kala ku sebut asamamu yang agung
Ya.. Allah......
Mengapa baru teringat
setelah semua terlanjur
mengapa baru tersedar
setelah semua hancur
terlalu jauh langkahkan kaki
pijak kenikmatan duniawi
tersenyum bangga
kerana masih diatas segalanya
tak pernah sedar
semua hanya sementara
Ya.. Allah......
terang jiwa yang dalam kegelapan
tuntun tangan-tangan rapuh ini
agar tak berulang
jatuh kelubang kenistaan
terima insafku
sebelum nafas diujung waktu....
No comments:
Post a Comment